Cara Mudah dan Cepat Menulis Konfigurasi Elektron, Periode, dan Golongan
Cara menuliskan konfigurasi elektron selama ini terasa membosankan tapi tetap harus dilakukan, 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 .....dan seterusnya. Lagi dan lagi begitu terus. Tulisan ini akan memberikan alternatif (kalau memang pembaca belum pernah menggunakannya), suatu cara mudah dan cepat menulis konfigurasi elektron, mungkin tidak sampai 15 detik selesai, sekalian bonus menentukan periode dan golongan sistem 18 maupun sistem A/B. Cara ini diperoleh dengan mengamati pola prinsip aufbau. Dapat dipelajari secara singkat dan akurat, tidak menyalahi aturan.
Kalau hanya soal prinsip aufbau, ada cara mudah menghafalnya, agar tidak perlu melihat diagram aufbau lagi. Ada pola yang memang dalam waktu sekejap bisa diingat. Hafalkan urutan orbital ss ps ps dps dps fdps fdps dikombinasi dengan angka 122334-345-456-4567-5678 secara berurutan. Isikan elektron sesuai aturan pengisian orbital setelah itu tambahkan angka subkulitnya. Cara ini tidak beda sama sekali dengan cara sebelumnya. Masih harus menghitung ulang agar tidak kurang atau berlebih jumlah elektron yang diisikan pada subkulit. Lagi-lagi ini masih harus membuat konfigurasi membosankan itu.
Cara seperti pada tulisan ini dapat dijadikan alternatif, cocok digunakan menuliskan konfigurasi elektron unsur bernomor atom besar, walau untuk nomor atom kecil boleh saja. Memang sudah ada teknik menuliskan konfigurasi elektron dengan menyingkat menggunakan lambang unsur gas mulia. Seolah mudah namun tetap banyak yang bingung subkulit mana yang harus ditulis.
Cara mudah dan cepat menuliskan konfigurasi elektron ini juga dapat digunakan menentukan golongan dan periode serta elektron valensi secara instan. Di sini akan diberikan penegasan agar lebih mudah diingat. Sekalian ditunjukkan asal-usul "triknya" sehingga dapat dipahami dengan baik.
Silakan mengamati diagram berikut, dari diagram tersebut kemudian dibuat kesimpulan, mungkin selama ini luput dari perhatian.
Syarat-1:
Hafalkan lambang unsur gas mulia beserta nomor atomnya, tidak banyak, ada 7 macam.
Syarat-2:
Pahami dan hafalkan pola angka dan orbital seperti pada diagram di atas:
1-22-33-434-545-6456-7567
s-sp-sp-sdp-sdp-sfdp-sfdp
Catatan:
Khusus untuk He tidak perlu digunakan karena tidak lebih efisien dari pada menulis 1s2.
Unsur terakhir (Og) tidak akan digunakan sebelum unsur baru ditemukan atau dibuat.
Langkah:
Contoh Cara Penggunaan:
Konfigurasi elektron S nomor atom 16
Gas mulia yang memiliki nomor atom di bawah 16 adalah 10Ne.
16S = [10Ne] → sisa elektron = 16 – 10 = 6
Ne terletak di periode 2, dan S terletak di periode 3 maka mulai dengan subkulit 3s.
16S = [10Ne] 3s2 3p4
Konfigurasi elektron Zn nomor atom 30
Gas mulia yang memiliki nomor atom di bawah 30 adalah 18Ar.
30Zn = [18Ar] → sisa elektron = 30 – 18 = 12
Ar terletak di periode 3, dan Zn terletak di periode 4 maka mulai dengan subkulit 4s.
30Zn = [18Ar] 4s2 3d10
Tutorial di youtube juga tersedia, semoga lebih mudah dipahami.
Konfigurasi elektron Ag nomor atom 47
Gas mulia yang memiliki nomor atom di bawah 47 adalah 36Kr.
47Ag = [36Kr] → sisa elektron = 47 – 36 = 11
Kr terletak di periode 4 dan Ag terletak di periode 5, maka mulai dengan subkulit 5s.
47Ag = [36Kr] 5s1 4d10
Konfigurasi elektron At nomor atom 85
Gas mulia yang memiliki nomor atom di bawah 85 adalah 54Xe.
85At = [54Xe] → sisa elektron = 85 – 54 = 31
Xe terletak di periode 5, dan At terletak di periode 6 maka mulai dengan subkulit 6s.
85At = [54Xe] 6s2 4f14 5d10 6p5
Ketentuan Golongan:
Mengenai cara lain menentukan periode dan golongan dengan cara super-super cepat dapat dibaca lebih lanjut di sini.
Catatan:
Lambang unsur gas mulai yang diapit kurung siku itu boleh saja tanpa nomor atom, bila ditulis akan sangat membantu menentukan elektron yg tersisa. Sumber https://www.urip.info/
Kalau hanya soal prinsip aufbau, ada cara mudah menghafalnya, agar tidak perlu melihat diagram aufbau lagi. Ada pola yang memang dalam waktu sekejap bisa diingat. Hafalkan urutan orbital ss ps ps dps dps fdps fdps dikombinasi dengan angka 122334-345-456-4567-5678 secara berurutan. Isikan elektron sesuai aturan pengisian orbital setelah itu tambahkan angka subkulitnya. Cara ini tidak beda sama sekali dengan cara sebelumnya. Masih harus menghitung ulang agar tidak kurang atau berlebih jumlah elektron yang diisikan pada subkulit. Lagi-lagi ini masih harus membuat konfigurasi membosankan itu.
Cara seperti pada tulisan ini dapat dijadikan alternatif, cocok digunakan menuliskan konfigurasi elektron unsur bernomor atom besar, walau untuk nomor atom kecil boleh saja. Memang sudah ada teknik menuliskan konfigurasi elektron dengan menyingkat menggunakan lambang unsur gas mulia. Seolah mudah namun tetap banyak yang bingung subkulit mana yang harus ditulis.
Cara mudah dan cepat menuliskan konfigurasi elektron ini juga dapat digunakan menentukan golongan dan periode serta elektron valensi secara instan. Di sini akan diberikan penegasan agar lebih mudah diingat. Sekalian ditunjukkan asal-usul "triknya" sehingga dapat dipahami dengan baik.
Silakan mengamati diagram berikut, dari diagram tersebut kemudian dibuat kesimpulan, mungkin selama ini luput dari perhatian.
Diagram Keteraturan Aufbau |
Syarat-1:
Hafalkan lambang unsur gas mulia beserta nomor atomnya, tidak banyak, ada 7 macam.
Syarat-2:
Pahami dan hafalkan pola angka dan orbital seperti pada diagram di atas:
1-22-33-434-545-6456-7567
s-sp-sp-sdp-sdp-sfdp-sfdp
Catatan:
Khusus untuk He tidak perlu digunakan karena tidak lebih efisien dari pada menulis 1s2.
Unsur terakhir (Og) tidak akan digunakan sebelum unsur baru ditemukan atau dibuat.
Nomor Atom | Gas Mulia | Periode | Subkulit Berikutnya |
---|---|---|---|
2 | He | 1 | 2s-2p |
10 | Ne | 2 | 3s-3p |
18 | Ar | 3 | 4s-3d-4p |
36 | Kr | 4 | 5s-4d-5p |
54 | Xe | 5 | 6s-4f-5d-6p |
86 | Rn | 6 | 7s-5f-6d-7p |
118 | Og | 7 | - |
Langkah:
- Pastikan mengetahui nomor atom unsur (misal unsur X) yang akan ditulis konfigurasi elektronnya.
- Tentukan gas mulia terdekat yang memiliki nomor atom di bawah nomor atom X.
- Tuliskan simbol gas mulia beserta nomor atomnya dalam kurung siku pada awal konfigurasi elektron. Nomor atom gas mulia ditulis agar dapat memandu jumlah elektron yang sudah digunakan.
- Selalu mulai dengan subkulit s.
- Bila elektron masih tersisa gunakan orbital berikutnya sebagaimana pola masing-masing periode:
Bila yang terpilih He, mulai dari 2s, 2p.
Bila yang terpilih Ne, mulai dari 3s, 3p.
Bila yang terpilih Ar, mulai dari 4s, 3d, 4p.
Bila yang terpilih Kr, mulai dari 5s, 4d, 5p.
Bila yang terpilih Xe, mulai dari 6s, 4f, 5d, 6p.
Bila yang terpilih Rn, mulai dari 7s, 5f, 6d, 7p. - Lanjutkan menuliskan konfigurasi elektron untuk jumlah elektron yang tersisa di sebelah kanan gas mulia pada langkah 3 hingga semua elektron terpakai.
- s maksimal terisi 2 elektron,
- p maksimal terisi 6 elektron,
- d maksimal terisi 10 elektron,
- f maksimal terisi 14 elektron.
Contoh Cara Penggunaan:
Konfigurasi elektron S nomor atom 16
Gas mulia yang memiliki nomor atom di bawah 16 adalah 10Ne.
16S = [10Ne] → sisa elektron = 16 – 10 = 6
Ne terletak di periode 2, dan S terletak di periode 3 maka mulai dengan subkulit 3s.
16S = [10Ne] 3s2 3p4
NA & Lambang Unsur X | 16S |
---|---|
NA Gas Mulia Bawah X | 10 |
Gas Mulia Bawah X | Ne |
Periode Gas Mulia | 2 |
Periode Unsur X | 3 |
Sisa Elektron | 16 - 10 = 6 |
Konfigurasi Elektron X | [10Ne] 3s2 3p4 |
Golongan Sistem 18 | 16 |
Golongan Sistem A/B | 6 |
Konfigurasi elektron Zn nomor atom 30
Gas mulia yang memiliki nomor atom di bawah 30 adalah 18Ar.
30Zn = [18Ar] → sisa elektron = 30 – 18 = 12
Ar terletak di periode 3, dan Zn terletak di periode 4 maka mulai dengan subkulit 4s.
30Zn = [18Ar] 4s2 3d10
NA & Lambang Unsur X | 30Zn |
---|---|
NA Gas Mulia Bawah X | 18 |
Gas Mulia Bawah X | Ar |
Periode Gas Mulia | 3 |
Periode Unsur X | 4 |
Sisa Elektron | 30 – 18 = 12 |
Konfigurasi Elektron X | [18Ar] 4s2 3d10 |
Golongan Sistem 18 | 12 |
Golongan Sistem A/B | II-B |
Tutorial di youtube juga tersedia, semoga lebih mudah dipahami.
Konfigurasi elektron Ag nomor atom 47
Gas mulia yang memiliki nomor atom di bawah 47 adalah 36Kr.
47Ag = [36Kr] → sisa elektron = 47 – 36 = 11
Kr terletak di periode 4 dan Ag terletak di periode 5, maka mulai dengan subkulit 5s.
47Ag = [36Kr] 5s1 4d10
NA & Lambang Unsur X | 47Ag |
---|---|
NA Gas Mulia Bawah X | 36 |
Gas Mulia Bawah X | Kr |
Periode Gas Mulia | 4 |
Periode Unsur X | 5 |
Sisa Elektron | 47 – 36 = 11 |
Konfigurasi Elektron X | [36Kr] 5s1 4d10 |
Golongan Sistem 18 | 11 |
Golongan Sistem A/B | I-B |
Konfigurasi elektron At nomor atom 85
Gas mulia yang memiliki nomor atom di bawah 85 adalah 54Xe.
85At = [54Xe] → sisa elektron = 85 – 54 = 31
Xe terletak di periode 5, dan At terletak di periode 6 maka mulai dengan subkulit 6s.
85At = [54Xe] 6s2 4f14 5d10 6p5
NA & Lambang Unsur X | 85At |
---|---|
NA Gas Mulia Bawah X | 10 |
Gas Mulia Bawah X | Xe |
Periode Gas Mulia | 5 |
Periode Unsur X | 6 |
Sisa Elektron | 85 – 54 = 31 |
Konfigurasi Elektron X | [54Xe] 6s2 4f14 5d10 6p5 |
Golongan Sistem 18 | 31 – 14 = 17 |
Golongan Sistem A/B | VII-A |
Ketentuan Golongan:
- Bila unsur dengan nomor atom 18 ke bawah, hasil akhir dari sisa pengurangan nomor atom gas mulia, merupakan golongan dengan sistem A/B kemudian dikonversi ke golongan sistem 18.
- Bila unsur dengan nomor atom lebih dari 18, hasil akhir dari sisa pengurangan nomor atom gas mulia, merupakan golongan dengan sistem 18 kemudian dikonversi ke golongan sistem A/B.
Mengenai cara lain menentukan periode dan golongan dengan cara super-super cepat dapat dibaca lebih lanjut di sini.
Catatan:
Lambang unsur gas mulai yang diapit kurung siku itu boleh saja tanpa nomor atom, bila ditulis akan sangat membantu menentukan elektron yg tersisa. Sumber https://www.urip.info/