Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembahasan Soal UN Kimia Tahun 2018 (Nomor 21-30)

Pembahasan ini dibuat agar siswa yang akan mengikuti UN Kimia tahun 2019 dapat berlatih dan mendapat wawasan tentang pola soal. Pembahasan soal kimia UN 2018 versi urip.info dikirim per 10 nomor tiap bagian. Ikuti kiriman berikutnya hingga lengkap total 4 bagian (40 nomor). Silakan unduh berkas pdf pada tautan dibagian akhir tulisan pembahasan ini. Semoga bermanfaat. Bila ada yang kurang tepat mohon koreksi dengan menuliskan di kotak komentar yang tersedia.



Soal nomor 21
Jika monomer asam adipat (asam-heksanadioat) dan monomer heksametilendiamina (1,6-diamino heksana) membentuk polimer secara kondensasi, polimer yang dihasilkan adalah ....
  1. nilon 6,6
  2. PVC
  3. teflon
  4. terilen
  5. bakelit
Pembahasan soal nomor 21:
Ini soal hafalan.
Jawaban yang tepat A.

Soal nomor 22
Perhatikan gambar lintasan elektron ion M2+ dan L berikut!
Unsur M dan L masing-masing memiliki jumlah neutron berturut-turut 12 dan 10. Berdasarkan data tersebut, pernyataan yang tepat adalah ...

OpsiUnsurGolonganPeriodeNotasi unsur
AMII-A2 $^{19}_{9}M$
BLII-A3 $^{19}_{9}L$
CLVII-A2 $^{19}_{9}L$
DMII-A2 $^{24}_{12}M$
ELVII-A3 $^{24}_{12}L$

Pembahasan soal nomor 22:
M2+ mempunyai 10 elektron,
M keadaan netral = 10 + 2 = 12
Konfigurasi elektron M = 2-8-2
→ golongan II-A, periode-3
Nomor atom M = 12
Nomor massa M = jumlah netron M + nomor atom M
Nomor massa M = 12 + 12 = 24

L mempunyai 10 elektron
L keadaan netral = 10 – 1 = 9,
Konfigurasi elektron L = 2-7
→ golongan VII-A, periode-2
Nomor atom L = 9
Nomor massa L = jumlah netron L + nomor atom L
Nomor massa L = 10 + 9 = 19
Jawaban yang tepat C.

Soal Nomor 23
Seorang siswa ingin menentukan orde reaksi dari reaksi antara natrium tiosulfat dan asam klorida menghasilkan natrium klorida, air dan belerang dioksida dan endapan belerang menurut reaksi:
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(s)
Percobaan dilakukan dengan mengukur kecepatan terbentuknya endapan belerang. Data hasil percobaan disajikan pada tabel berikut ini.
No. Percobaan[Na2S2O3] M[HCl] MLaju reaksi (Ms-1)
(1)0,10,12,5 × 10–5
(2)0,20,11,0 × 10–4
(3)0,10,25,0 × 10–5
Manakah diagram yang sesuai dengan reaksi tersebut?


Pembahasan soal nomor 23:
Soal ini meminta untuk menentukan grafik mana yang sesuai dengan orde reaksi terhadap [Na2SO3] saja.
Untuk menentukan orde Na2SO3 gunakan data nomor 2 dan 1 karena saat itu konsentrasi HCl tetap.
([Na2SO3]2/[ Na2SO3]1)x = v2/v1
(0,2/0,1)x = 1×10–4 / 2,5×10–5
2x = 4
2x = 22
x = 2
Grafik laju reaksi orde 2 yang benar adalah C
Jawaban yang tepat C.





Soal Nomor 24
Respirasi aerob adalah peristiwa pemecahan glukosa dengan bantuan oksigen menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Persamaan reaksi untuk pemecahan satu molekul glukosa secara sederhana adalah sebagai berikut.

C6H12O6(aq) + O2 (g) → CO2(g) + H2O(g) (belum setara)

Pada respirasi aerob terjadi pembakaran 5,4 g glukosa (Ar C = 12, H = 1, O = 16) dan gas oksigen yang tersedia adalah 6,4 g. Gas karbon dioksida yang dihasilkan pada peristiwa tersebut jika diukur pada keadaan STP adalah ...
  1. 4,480 L
  2. 4,032 L
  3. 3,584 L
  4. 2,688 L
  5. 0,672 L
Pembahasan soal nomor 24:
Volume gas-gas dalam reaksi akan sebanding dengan koefisien reaksi gas dalam persamaan reaksi yang setara. Pada keadaan STP setiap 1 mol gas = 22,4 L

Reaksi setara: C6H12O6(aq) + 6O2 (g) → 6CO2(g) + 6H2O(g)

Massa molar C6H12O6 = ((12×6)+(1×12)+(16×6)) g/mol = 180 g/mol
5,4 g C6H12O6 = 5,4 g : 180 g/mol = 0,03 mol

Massa molar O2 = 16×2 = 32 g/mol
6,4 g O2 = 6,4 g : 32 g/mol = 0,2 mol

Penentuan pereaksi pembatas, zat mana yang habis bereaksi yang akan digunkan sebagai pembanding untuk menentukan jumlah mol CO2.
C6H12O6+6O26CO2+6H2O
Awal0,03 mol0,2 mol--
Bereaksi-0,03 mol-0,18 mol0,18 mol
Sisahabis0,02 mol0,18 mol
Jadi volume CO2 = 0,18 mol × 22,4 L/mol =  4,032 L
Jawaban yang tepat A.

Soal Nomor 25
Tabel larutan penyangga beserta komposisinya.
No.Larutan AsamLarutan Garam
(1)10 mL larutan HF  0,02 M10 mL larutan NaF  0,01 M
(2)10 mL larutan HF  0,04 M10 mL larutan KF  0,01 M
(3)10 mL larutan HF  0,06 M10 mL larutan NaF  0,01 M

Diketahui  Ka HF  = 6,8×10–4 urutan harga pH mulai dari yang terkecil hingga ke terbesar adalah ....
  1. (1), (2), (3)
  2. (1), (3), (2)
  3. (2), (1), (3)
  4. (2), (3), (1)
  5. (3), (2), (1)
Pembahasan soal nomor 25:
[H+] = Ka[asam lemah]/[basa konjugat]
Karena konsentrasi basa konjugat tetap, maka [H+] hanya ditentukan [asam lemah]. Semakin besar [asam lemah] maka [H+] semakin tinggi. pH = – log [H+], pH ini berbanding terbalik dengan [H+], semakin besar [H+] maka pH semakin kecil.
Jadi urutan yang benar adalah (3), (2), (1)
Jawaban yang tepat E.

Soal Nomor 26
Diketahui 2 buah rumus struktur senyawa turunan alkana berikut ini.

Perbedaan sifat kimia dari kedua senyawa tersebut adalah ....
  1. senyawa X dapat bereaksi dengan Fehling membentuk cermin perak sedangkan senyawa Y tidak dapat bereaksi
  2. senyawa X dapat bereaksi dengan logam natrium sedangkan senyawa Y tidak dapat bereaksi
  3. senyawa Y dapat membentuk ikatan hidrogen sedangkan senyawa X tidak dapat
  4. senyawa X dapat bereaksi dengan HCN sedangkan senyawa Y tidak dapat bereaksi dengan HCN
  5. senyawa Y mempunyai titik didih lebih rendah dibanding senyawa X dengan Mr yang sama
Pembahasan soal nomor 26:
Mengalisis dan hafalan.
Senyawa X adalah salah satu alkohol, senyawa Y adalah salah satu eter.
Uji Fehling untuk menguji keberadaan gugus aldehid.
X memang dapat bereaksi dengan Na sedangkan Y tidak dapat bereaksi dengan Na.
Y tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dan X dapat.
Dengan Mr yang sama X akan memiliki titik didih lebih tinggi karena adanya ikatan hidrogen.
Jawaban yang tepat B.

Soal Nomor 27
Massa garam dapur yang harus ditaburkan ke dalam 1 ton salju agar titik beku air salju turun menjadi -5oC adalah ... (Ar Na = 23, Cl = 35,5, Kf air = 1,86 molal –1 .oC)
  1. 39,310 kg
  2. 78,629 kg
  3. 393,100 kg
  4. 786,290 kg
  5. 78629 kg
Pembahasan soal nomor 27:
NaCl akan terurai menjadi 2 partikel (Na+ dan Cl), faktor van Hoff (i) = 2
∆Tb = 0 – (–5) = 5
massa air = 1 ton = 1.000 kg
Massa molar NaCl = (23+35,5) g/mol = 58,5 g/mol

∆Tb = molalitas NaCl × Kf × i
5 = molalitas NaCl × 1,86 × 2
molalitas NaCl = (5 : 3,72) molal
molalitas NaCl = 1,344 molal

Molalitas = jumlah mol zat terlarut : massa pelarut (kg)
1,344 molal = jumlah mol NaCl : 1.000 kg
Jumlah mol NaCl = 1,344 molal ×1.000 kg
Jumlah mol NaCl = 1.344 mol

Massa NaCl = jumlah mol NaCl × massa molar NaCl
Massa NaCl = 1.344 mol × 58,5 g/mol
Massa NaCl = 78.624 g = 78,624 kg.
Yang paling mendekati adalah  B
Jawaban yang tepat B.

Soal Nomor 28
Diketahui harga Ksp CaSO4 = 7,1 × 105
Larutan yang tertera pada tabel di bawah ini dicampurkan.
No.100 mL larutan100 mL larutan
(1)Ca(OH)2   6 × 10–5 MNa2SO4  6 × 10–5 M
(2)CaCl2  6 × 10–5 MNa2SO4  6 × 10–5 M
(3)CaCl2  5 × 10–2 MNa2SO4  5 × 10–2 M
(4)Ca(NO3)2   5 × 10–4 MNa2SO4  5 × 10–4 M
(5)Ca(NO3)2   5 × 10–2 MK2SO4  5 × 10–1 M

Campuran yang menghasilkan endapan adalah ....
  1. (1) dan (2) karena nilai Qc > Ksp
  2. (1) dan (4) karena nilai Qc > Ksp
  3. (2) dan (5) karena nilai Qc = Ksp
  4. (3) dan (5) karena nilai Qc > Ksp
  5. (4) dan (5) karena nilai Qc < Ksp
Pembahasan soal nomor 28:
Syarat terbentuknya endapan nilai Qc > Ksp
Qc yang nilainya lebih besar dari Ksp CaSO4 :
(3) Qc = (5×10–2)(5×10–2) = 2,5×10–3
(4) Qc = (5×10–2)(5×10–1) = 2,5×10–2
Jawaban yang tepat D.

Soal Nomor 29
Biosolar merupakan campuran biodisel dan solar. Biodiesel dibuat melalui reaksi transesterifikasi minyak/lemak dengan alkohol dan basa kuat menghasilkan monoalkilester dan gliserin sebagai hasil samping. Sedangkan solar dapat diperoleh dari pengolahan minyak bumi yang kandungannya terdiri atas senyawa-senyawa alkana rantai panjang C16–C20.
Berdasarkan wacana tersebut, struktur senyawa komponen utama biodiesel dan solar adalah ....

Pembahasan soal nomor 29:
Bahan utama biosolar adalah monoalkilester dan solar, pilihan yang benar adalah D, cukup jelas.
Jawaban yang tepat D.

Soal nomor 30
Pembuatan amonia (bahan dasar pupuk) diproduksi secara besar-besaran melalui proses Haber-Bosch menurut persamaan kesetimbangan:
N2(g) + 3H2(g)        ⇌      2NH3(g)
Reaksi tersebut menggunakan katalis.
Hubungan pengaruh suhu terhadap nilai konstanta kesetimbangan pada proses tersebut, diberikan pada tabel berikut.
Suhu (oC)Kp  (atm-2)
5000,4
4000,7
Berdasarkan data, pernyataan yang benar tentang kesetimbangan pembentukan amonia adalah ....
  1. endoterm, suhu dinaikkan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan amonia (kanan)
  2. endoterm, suhu dinaikkan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan N2 dan H2 (kiri)
  3. eksoterm, suhu diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan N2 dan H2 (kiri)
  4. eksoterm, suhu diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan amonia (kanan)
  5. endoterm, peningkatan suhu hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan baru
Pembahasan soal nomor 30:
Pada reaksi yang bersifat endoterm (membutuhkan kalor) ke arah kanan pada sistem kesetimbangan reaksi akan semakin menghasilkan produk di ruas kanan bila temperatur dinaikkan. Sebaliknya pada reaksi yang bersifat eksoterm (menghasilkan kalor) ke arah kanan pada sistem kesetimbangan reaksi malah akan mengurangi produk di ruas kanan bila temperatur dinaikkan.
Dari tabel diketahui nilai Kp  yang semakin besar berarti produk bertambah konsentrasinya. Ini mengindikasikan reaksi bergeser ke kanan (ke arah pembentukan NH3).
Karena reaksi bergeser ke kanan ketika suhu di turunkan dari 500 oC menjadi 400 oC bermakna reaksi tersebut bersifat eksoterm.
Jawaban yang tepat D.

Unduh langsung format pdf resolusi rendah. Bila ingin tampilan ingin lebih bagus silakan zoom-in perbesar hingga 200%. Harap maklum. Terima kasih.

Untuk 10 nomor lain sila klik tautan berikut:
Pembahasan Soal UN Kimia Tahun 2018 (Nomor 1-10)
Pembahasan Soal UN Kimia Tahun 2018 (Nomor 11-20)
Pembahasan Soal UN Kimia Tahun 2018 (Nomor 21-30)
Pembahasan Soal UN Kimia Tahun 2018 (Nomor 31-40)
Sumber https://www.urip.info/