Bahrun Naim Bantah Menjadi Otak Bom Sarinah Lewat Rekaman
Bahrun Naim menolak membantah dirinya yang menjadi dalang otak bom sarinah melalui kiriman rekaman dengan durasi 6 detik. Rekaman Bahrun Naim tersebut berisi bantahan kepada pihak kepolisian.
Sebuah rekaman berdurasi 6 detik yang dipercaya adalah dari terduga otak di balik serangan teror Sarinah, Bahrun Naim, beredar di komunitas aktivis gerakan di Solo, Jawa Tengah.
Dalam pesan itu, Bahrun Naim menjawab tudingan bahwa ia mengendalikan serangan Sarinah dari Suriah.
Isi rekaman pernyataan bahrun naim itu yang berdurasi 6 detik mengatakan :"Lha, wong saya itu jarang online, dikira komunikasi, komunikasi dari Hong Kong?" begitulah kiranya pernyataan Bahrun seperti yang terdengar dalam rekaman.
Mengenai penyebaran rekaman itu, aparat kepolisian telah menerima. Mereka tak mempercayai Bahrun membantah bukan dalang teror itu.
"Saya mendengar info Bahrun Maim mengaku tak terlibat. Sah-sah saja, silahkan saja," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Mohammad Iqbal, di Mapolda Metro Jaya, Senin seperti dilansir dari Tribunnews.
Supaya ini tak simpang siur, Iqbal mempersilakan agar Bahrun Naim tampil di depan umum. Dia dapat memberikan keterangan didampingi pengacara. "Saran kami silakan tampil di umum sampaikan. Bila perlu menggunakan pengacara," kata dia.
Sayangnya, hingga kini rekaman tersebut belum dapat terverifikasi, namun orang-orang yang mengenal Bahrun di Solo mengakui memang benar suara pria berumur 32 tahun itu.
Kepala Polisi Jenderal Badrodin Haiti meminta terduga dalang penembakan dan peledakan bom di Sarinah tersebut untuk muncul ke publik dan menjelaskan bantahannya.
Polisi hingga kini masih yakin Bahrun adalah otak dibalik aksi teror yang menewaskan 8 orang, empat di antaranya pelaku.
Aparat kepolisian mempunyai alat bukti pendukung yang menguatkan Bahrun Naim Otak Serangan Teror Sarinah, pada Kamis 14 Januari 2016 kemarin.
Alat bukti tersebut berupa keterangan sejumlah orang yang diamankan di sejumlah tempat karena diduga mau berbuat teror saat perayaan Hari Natal dan malam pergantian tahun.
"Tim gabungan menemukan bukti yang sangat kuat karena sebelum Desember, kami melakukan upaya-upaya penegakan hukum untuk represif untuk preventif," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin .
"Tahun baru dan natal tak ada apa-apa karena kami sudah menangkap beberapa orang di Bekasi. Jaringan itu mengatakan kami telah diperintahkan Bahrun Naim untuk serang Jakarta".
Sebuah rekaman berdurasi 6 detik yang dipercaya adalah dari terduga otak di balik serangan teror Sarinah, Bahrun Naim, beredar di komunitas aktivis gerakan di Solo, Jawa Tengah.
Dalam pesan itu, Bahrun Naim menjawab tudingan bahwa ia mengendalikan serangan Sarinah dari Suriah.
Isi rekaman pernyataan bahrun naim itu yang berdurasi 6 detik mengatakan :"Lha, wong saya itu jarang online, dikira komunikasi, komunikasi dari Hong Kong?" begitulah kiranya pernyataan Bahrun seperti yang terdengar dalam rekaman.
Mengenai penyebaran rekaman itu, aparat kepolisian telah menerima. Mereka tak mempercayai Bahrun membantah bukan dalang teror itu.
"Saya mendengar info Bahrun Maim mengaku tak terlibat. Sah-sah saja, silahkan saja," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Mohammad Iqbal, di Mapolda Metro Jaya, Senin seperti dilansir dari Tribunnews.
Supaya ini tak simpang siur, Iqbal mempersilakan agar Bahrun Naim tampil di depan umum. Dia dapat memberikan keterangan didampingi pengacara. "Saran kami silakan tampil di umum sampaikan. Bila perlu menggunakan pengacara," kata dia.
Bila Bukan Dalang Bom Sarinah Bahrun Naim Ditantang Polda Untuk Tampil Di Depan Umum
Sayangnya, hingga kini rekaman tersebut belum dapat terverifikasi, namun orang-orang yang mengenal Bahrun di Solo mengakui memang benar suara pria berumur 32 tahun itu.
Kepala Polisi Jenderal Badrodin Haiti meminta terduga dalang penembakan dan peledakan bom di Sarinah tersebut untuk muncul ke publik dan menjelaskan bantahannya.
Polisi hingga kini masih yakin Bahrun adalah otak dibalik aksi teror yang menewaskan 8 orang, empat di antaranya pelaku.
Aparat kepolisian mempunyai alat bukti pendukung yang menguatkan Bahrun Naim Otak Serangan Teror Sarinah, pada Kamis 14 Januari 2016 kemarin.
Alat bukti tersebut berupa keterangan sejumlah orang yang diamankan di sejumlah tempat karena diduga mau berbuat teror saat perayaan Hari Natal dan malam pergantian tahun.
"Tim gabungan menemukan bukti yang sangat kuat karena sebelum Desember, kami melakukan upaya-upaya penegakan hukum untuk represif untuk preventif," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin .
"Tahun baru dan natal tak ada apa-apa karena kami sudah menangkap beberapa orang di Bekasi. Jaringan itu mengatakan kami telah diperintahkan Bahrun Naim untuk serang Jakarta".