Download Sambutan Menteri Pada Upacara Bendera Hari Ibu Nasional Tahun 2018
MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI IBU KE-9O
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua,
Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, alasannya ialah atas rahmat-Nya, kita gotong royong sanggup menghadiri upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) yang ke-90 Tahun 2018 ini dalam keadaan sehat walafiat dan penuh semangat.
Hari Ibu Indonesia lahir dari pergerakan bangsa Indonesia. Dalam pergerakan kebangsaan kemerdekaan, kiprah wanita Indonesia menjadi bab yang tidak sanggup dipisahkan dalam usaha panjang bangsa ini untuk meraih kemerdekaannya. Keterlibatan wanita dibuktikan melalui Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta yang telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia. Hakekat Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya ialah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak usaha kaum perempuan. yang tidak sanggup dipisahkan dari sejarah usaha bangsa Indonesia. Untuk itu sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, PHI ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional bukan hari libur.
Hadirin dan akseptor upacara yang saya hormati,
PHI juga diharapkan mendorong semua pemangku kepentingan untuk menunjukkan perhatian, ratifikasi akan pentingnya eksistensi wanita dalam aneka macam sektor pembangunan. PHI juga diharapkan sanggup membawa imbas nyata bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan. Di lain sisi juga menunjukkan keyakinan yang besar bahwa wanita apabila diberi peluang dan kesempatan bisa meningkatkan kualitas hidupnya serta menyebarkan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Saat ini bahkan terbukti wanita dalam berbagai
dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, bisa menjadi motor pencetus dan motor perubahan (agent of change).
Perempuan Indonesia masa sekarang ialah wanita yang sadar dan memahami mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Prinsip kesetaraan yang mendasari perihal pentingnya pembagian tugas, kiprah dan tanggunjawab yang seimbang antara wanita dan pria mulai darilingkup keluarga, masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perempuan dan pria keduanya ialah "parthnership" sekaligus sumber daya insani yang memilih keberhasilan pembangunan nasional.
Bertepatan dengan PHI ke-9o Tahun 2018 ini telah diusung tema: "Bersama meningkatkan kiprah wanita dan pria dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa
Tema ini dibangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia Tahun 2018 dan menyelaraskan dengan arah kebijakan pembangunan PP dan PA sebagaimana telah tercantum dalam RPJMN 2015-2019 serta mewujudkan Nawacita sebagai salah satu kegiatan nasional. Berbagai duduk masalah sosial ketika ini marak terjadi, dan berdampak kepada kehidupan masyarakat, khususnya wanita dan anak, menyerupai terjadinya kekerasan, bentuk-bentuk perlakukan diskriminatif, dan lain-lainnya.
Tentunya dibutuhkan aneka macam cara untuk sanggup mencegahnya. Peran keluarga menjadi salah satu yang diharapkan sanggup menjadi bab utama / pilar untuk mencegah terjadinya kekerasan melalui penanaman nilai-nilai, karakter, dan kebijaksanaan pekerti. Ketahanan keluarga sekaligus menjadi pondasi dalam menerapkan kehidupan yang harmonis, damai, dan religius. Pelibatan semua unsur masyarakat dan multi stakeholder sangat diperlukan, termasuk kiprah pria dalam kampanye-kampanye / gerakan yang mendukung pencegahan kekerasan, dan pencapaian kesetaraan gender. He for She
menjadi salah satu janji global yang harus digelorakan hingga akar rumput.
Untuk itu dengan terselenggaranya Peringatan Hari Ibu ke-90 Tahun 2018, saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada 6 (enam) pimpinan organisasi wanita yaitu OASE, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), TP PKK Pusat, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan Pusat, Bhayangkari dan kawan kerja lainnya yang selalu gotong royong terlibat dalam penyelenggaraan Peringatan Hari Ibu.
Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung penyelenggaraan PHI ke-90 tahun 2018 ini, khususnya kepada pemerintah kawasan DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat, Kota Bukittinggi, Kementerian, Lembaga, Provinsi, Kabupaten/Kota, Lembaga masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat yang sudah berpartisipasi aktif dalam aneka macam rangkaian kegiatan dengan meriah dan dirasakan gaungnya oleh masyarakat luas.
Harapan saya, Peringatan Hari Ibu ke-90 Tahun 2018 ini sanggup mendorong terciptanya kesetaraan wanita dan pria dalam setiap aspek kehidupan. Demikian beberapa hal yang sanggup saya sampaikan Semoga 'Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi setiap niat baik kita semua.
Terima kasih
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak