Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

2020 Un Terakhir, Benarkah

Tahun 2020 merupakan tahun terakhir UN di Indonesia, benarkah demikian ?
 merupakan tahun terakhir UN di Indonesia 2020 UN Terakhir, Benarkah
Nadiem Makarim  CEO Gojek go Mendikbud
Menurut Nadiem Makarim, CEO Gojek yang kini menjadi Menteri Pendidikan itu tidak benar, Beliau tidak pernah menghapus UN yang ada selama ini sebagai penilaian final proses berguru di sekolah.

UN tidak dihapus melainkan mengganti penilaian sistem UN dengan asesmen kompetensi minimum.

Assasmen kompetensi minimum merupakan kompetensi yang benar-benar minimum di mana kita dapat memetakan sekolah-sekolah dan daerah-daerah menurut kompetensi minimum. Apa itu materinya. Materinya yang pecahan kognitifnya hanya dua. Satu yaitu literasi dan yang kedua yaitu numerasi.

Menurut Nadiem UN selama ini hanya fokus pada beberapa mata pelajaran yang bersifat hafalan dan belum menyentuh kepada pengembangan kognitif serta huruf siswa.

UN menjadi momok seram bagi sebagian besar siswa dan wali siswa.

Kepala Balitbang Totok Suprayitno juga sependapan dengan Nadiem bahwa kita tidak menghapus UN melainkan menggantinya dengan sistem penilaian yang lebih baik.

Mulai 2021, Kemendikbud mengubah format UN yang sebelumnya dilakukan pada final jenjang, menjadi pertengahan jenjang. Penilaian itu mengukur kompetensi siswa dan huruf yang dimiliki oleh siswa itu.

Evaluasi pembelajaran tidak harus dilakukan 3, 4, 5, hari saja, namun harus dilakukan setiap hari biar kita juga mengetahui huruf siswa tersebut.

Oleh sebab itu, ada banyak sekali cara penilaian yang dapat dilakukan, tanpa penyeragaman melalui UN.

Sumber https://mutiaraguruku.blogspot.com/