Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatasi Gelisah Dalam Islam

Tips cara kiat menenangkan hati dan pikiran serta mengatasi hati yang resah gelisah galau cemas dalam Islam perlu untuk kita ketahui sebagai umat islam itu sendiri. Hati adalah salah satu karunia yang Allah berikan kepada setiap manusia.

Dengan adanya hati maka manusia akan bisa merasakan perasaan gembira, senang, susah, kecewa, sedih, bangga, Stress dan perasaan yang lainnya.

Pada masa sekarang ini berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong, lemah atau merana.

Tips cara kiat menenangkan hati dan pikiran serta mengatasi hati yang resah gelisah galau  Cara Mengatasi Gelisah Dalam Islam

Manusia adalah sosok makhluk yang paling sering dilanda kecemasan, kegelisahan, kegundahan dan sederet perasaan resah lainnya. Disadari atau tidak hal-hal yang mengkontaminasi hati tersebut bersumber pada Hubbud Dunia (cinta kepada dunia). Kecintaan kepada hal-hal yang duniawi ini lah yang sebenarnya menjadi penyebab utama kegelisahan yang mendera.

Sungguh sangat manusiawi jika dalam menghadapi suatu kesusahan sedangkan dirinya belum atau tidak siap menghadapinya, maka wajar jika pikirannya akan terguncang dan ia akan mengalami kesedihan di dalam dirinya.

Cara Menghindar Dari Kesedihan Dan Kegelisahan


Adakalanya, seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah menjadi takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk seluruh makhluk-makhluk Nya.

Tetapi, Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang menghampiri jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan mampu bergerak dalam perkara-perkara yang positif, sehingga dapat membuat langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk orang lain.

"..Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat berkeluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat" (Q.S Al-Ma’arij : 19-22)

Jangankan kita seorang manusia biasa, Rasulullah SAW pun pernah mengalami kesedihan. Saat itu beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib. Kemudian dua bulan kemudian disusul dengan wafat istri yang sangat beliau sayangi, Khadijah binti Khuwalid. Namun, beliau tidak berlarut dalam kesedihannya tersebut. Sungguh kesempurnaan akhlaknya patut kita ikuti.

Lalu bagaimana cara agar kita bisa terhindar dari kegelisahan atau kesedihan yang berlarut-larut. Sedangkan sifat tersebut memang sudah Allah berikan pada diri kita. Berikut beberapa cara menentramkan hati sesuai dengan syariat Islam. Seperti informasi yang dilansir dari website Dailymoslem.com.

Tingkatkan Keimanan Kita Kepada Allah

Keimanan yang kuat, akan menghantarkan seseorang lebih mencintai Allah. Sehingga akan mempermudah seseorang tersebut untuk lebih menerima segala takdir yang putuskan-Nya. Segala yang terjadi di dalam kehidupan ini sudah ditentukan jauh sebelum kehidupan ini ada. Kita dan segala yang ada di alam semesta ini adalah miliki Allah, jadi untuk apa kita bersedih atas kehilangan sesuatu yang bukan milik kita.

"Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu peroleh, perniagaan yang kamu khawatirkan merugi dan tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak menunjuki kaum yang fasik." (Q.S At-Taubah :24)

Bicarakan Segala Kegelisahan Kegalauan Pada Allah

Tempat untuk mengadu pasti sangat dibutuhkan oleh seseorang yang sedang memiliki masalah. Jangan buru-buru hubungi orang lain, bangunlah disepertiga malam kemudian ungkapkan segala keresahan kepada Allah.

Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari yaitu :

"Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan." (QS. Al Fatihah 5).

Segala sesuatu datang dari Allah, entah itu cobaan atau kegembiraan. Mintalah kepada Allah untuk segera mengangkat semua beban yang ada dipundakmu. Sesungguhnya hanya Allah yang berkuasa atas segala sesuatu.

Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.

Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.

Berdzikir Selalu Mengingat Kepada Allah

Dzikrullah. Ingatlah Allah dalam setiap hal yang dikerjakan. Dengan berdzikir, insha Allah pikiran-pikiran buruk tentang apa yang akan terjadi dikemudian hari akan hilang. Sehingga orang yang senantiasa mengingat Allah akan selalu di beri kedamaian dan ketentraman dalam hatinya.

Hal tersebut sudah merupakan janji Allah, bagi siapa saja yang mengingat-Nya maka dalam hatinya pasti terisi dengan ketentraman-ketentraman yang tidak didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.

Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan.

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram" (Q.S. Ar-Ra’du:28)

Baca juga : Hikmah Keutamaan Manfaat Berdzikir Dan Berdoa.

Tekadkan Dalam Hati Untuk Selalu Ikhlas

Allah tidak akan menguji seseorang melebihi kadar kemampuan orang tersebut. Percayalah, bahwa ujian yang diberikan hanyalah batu loncatan untuk hidup yang lebih baik lagi. Allah telah menentukan segalanya untuk kita dan bisa dipastikan bahwa itulah yang terbaik.

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang Allah lebihkan sebagian kamu daripada yang lain" (Q.S An-Nisaa:32)

Memperbaiki Kualitas Sholat Kita

Sholat adalah aktivitas ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah SWT. Jika seseorang telah terhubung dan berkomunikasi dengan Allah secara langsung dalam sholat yang benar-benar khusu, maka mustahil baginya terserang penyakit gelisah.

Berbaik Sangka Kepada Allah SWT

Allah bersama prasangka hambanya. Jika kita berprasangka buruk terhadap Allah, maka hal buruk lah yang akan terjadi kepada kita. Begitupun sebaliknya. Ingat, Allah adalah pembuat scenario kehudapn yang terbaik, dan Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan.

Positive thinking atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia baik bagimu, boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia buruk bagimu. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (Q.S Al-Baqarah:216)

Tentunya, sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan kesedihan, galau, kekecewaan maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala.

Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau sedih dan kecewa, karena sesungguhnya Allah bersama kita.