Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Expressing Complaint Paling Mudah, Berikut Pola Dialog

Complaint atau keluhan merupakan salah satu cara untuk memberikan rasa tidak puas terhadap sesuatu, sanggup berupa sebuah pelayanan ataupun barang yang dibeli.

Akan tetapi Complaint tidak hanya sebatas itu saja, kadang kita juga menunjukkan Complaint terhadap hal-hal lain yang dirasa mengganggu, menyerupai bunyi gaduh yang ditimbulkan oleh orang lain disekitar kita, atau mungkin asap rokok dari seseorang yang merokok disekitar kita.



Tidak ada yang salah dengan Complain alasannya ialah semua itu ialah hal normal dan setiap orang mempunyai hak untuk menunjukkan sebuah Complaint.

Sebenarnya kita tidak perlu mempelajari bagaimana cara memberikan sebuah keluhan / Complain alasannya ialah setiap orang niscaya sudah sanggup memberikan sebuah Complaint.

Hal yang kadang sering dilupakan ialah kadang kala pada ketika kita memberikan sebuah Complaint, kita terlalu terbawa oleh perasaan emosional kita atau rasa kecewa yang sudah terlanjur dirasakan, sehingga apa yang kita ucapkan ketika memberikan sebuah keluhan menjadi terkesan bernafsu dan tidak sopan.

Walau bagaimanapun sesuatu yang kita dapatkan yang kita anggap tidak memuaskan sanggup jadi bukan alasannya ialah sebuah kesengajaan, oleh alasannya ialah itu pada postingan kali ini kita akan mempelajari bagaimana cara memberikan sebuah keluhan / Complaint dengan cara yang halus dan sopan.

Apa yang akan segera kita bahas ialah kalimat awal pada ketika kita ingin memberikan sebuah Complaint, kalimat selanjutnya mengenai apa yang dikeluhkan tergantung dari masing-masing alasannya ialah setiap orang akan mempunyai keluhan yang berbeda-beda.

 Complaint atau keluhan merupakan salah satu cara untuk memberikan rasa tidak puas terha EXPRESSING COMPLAINT PALING MUDAH, BERIKUT CONTOH DIALOG

How to Complain


Excuse me, I want to complain about . . . .
(Permisi, saya ingin mengeluhkan wacana . . . . .)


I have to complain about . . . .
(Saya harus mengeluhkan wacana . . . . )


I am very disappointed with your service.
(Saya sangat kecewa dengan pelayanan anda)


I am sorry to bother you, but I have a problem with this . . . . .
(Maaf mengganggu anda, tapi saya ada sedikit dilema dengan . . . . .)


Can you help me with this?
(Bisakah anda membantu saya soal ini?)
Ungkapan tersebut terdengar menyerupai meminta bantuan, tapi itu ialah salah satu pola ungkapan awal untuk memberikan sebuah keluhan, memakai kalimat yang berbunyi undangan akan terdengar lebih baik daripada kalimat yang terdengar menyerupai sebuah perintah.


There seems to be a problem with . . . .
(Sepertinya ada dilema dengan . . . . .)


Would you mind to  . . . . . .
(Apakah anda keberatan untuk . . . .)
Biasanya ungkapan ini dipakai pada ketika kita ingin mengeluhkan wacana hal yang dilakukan oleh orang lain yang dirasa mengganggu kita.
Contoh:
Would you mind to low that music?


I was expecting . . . . .
(Saya mengharapkan . . . . .)


I'm afraid there may be a misunderstanding.
(Saya khawatir ada kesalahpahaman)


I understand it's maybe not your fault.
(Saya mengerti ini mungkin bukan kesalahan anda)


The standard of service is not good enough.
(Standar pelayanannya belum cukup bagus)


The . . . . . . . just didn't meet my expectations.
(. . . . . . . tidak sesuai dengan impian saya)







Handling Customers' complaint


Pada ketika kita menjadi seseorang pegawai yang tugasnya melayani orang, misal kita menjadi seorang Customer service.
Kita sanggup gunakan beberapa pola ungkapan berikut untuk menangani keluhan dari customer.
Seperti apapun situasi yang mungkin kita hadapi, pada ketika menangani keluhan dari pelanngan usahakan berikan perilaku terbaik, jangan gugup dan tetap tengan dan sopan.


Meskipun dilema yang ditimbulkan dan menjadi keluhan pelanggan bukan berasal dari kita, sebagai seorang Customer service kiprah kita ketika mendapatkan keluhan ialah yang pertama ucapkan undangan maaf, pola ungkapan yang sanggup dipakai adalah:

"I'm sorry for the trouble"
(Saya minta maaf atas masalahnya)

"We apologize for your inconvenience."
(Kami minta maaf atas ketidak nyamanan anda)



Selanjutnya tunjukan rasa tenggang rasa kita kepada pelanggan, sehingga pelanggan merasa bahwa kita peduli terhadap dilema yang mereka hadapi.
kita sanggup mengatakan:

"We understand your disappointment."
(Kami memahami rasa kekecewaan anda)

"I understand why you are upset."
(Saya mengerti kenapa anda kesal)



Setelah itu, kita sanggup menyampaikan pola ungkapan di bawah, untuk membuktikan bahwa kita sedang mencoba mencari solusi atas permasalahan yang sedang terjadi.

"We are trying to resolve your problem."
(Kami sedang mencoba mengatasi dilema anda)

"Here is what I'm going to do for you."
(Ini ialah apa yang akan saya lakukan untuk anda)

"We have some alternatives for your situation."
(kami mempunyai beberapa alternatif untuk situasi anda)


Atau kita sanggup mengajukan sebuah pertanyaan berupa proposal untuk solusi yang diinginkan oleh pelanggan, ini bukan berarti kita menciptakan pelanggan memikirkan sendiri solusi untuk permasalan yang terjadi. Tapi ini ialah salah satu cara semoga kita sanggup mengetahui secara spesifik apa yang bergotong-royong diinginkan oleh pelanggan.
Contoh:

"What can we do to resolve this problem?"
(Apa yang sanggup kami lakukan untuk menuntaskan dilema anda?)



Dan yang terakhir ucapkan terima kasih dikarenakan telah memberikan keluhannya, meskipun pada kenyataannya mendapatkan sebuah keluhan tidak selalu menyenangkan, tapi kita tetap harus menunjukkan ucapan terima kasih, walau bagaimanapun dengan memberikan sebuah keluhan kita sanggup mengetahui kekurangan dari pelayanan yang kita berikan.

"I'm glad you voiced it out, so that we can resolve it for you right away."
(Saya bahagia anda memberikan hal tersebut, sehingga kami sanggup mengatasi dilema anda dengan segera)

"Thanks for telling us your problem, we will try our best for your satisfaction."
(Terima kasih telah menceritakan dilema anda, kami akan mencoba yang terbaik untuk kepuasan anda)



Situasi yang mungkin terjadi yang kita alami mungkin berbeda-beda, ungkapan-ungkapan di atas hanya sebagai pola untuk menunjukkan citra wacana bagaimana memberikan sebuah keluhan dan bagaimana menangani sebuah keluhan.



Contoh dialog


Dialogue 1

Robert: Excuse me, I want to complain about this soup.
(Permisi, saya ingin memberikan keluhan wacana sup ini)

Waitress: Yes Sir, is there anything wrong about the soup?
(Iya pak, apakah ada yang salah dengan sup nya?)

Robert: I understand it's maybe not your fault, but I think you give me the wrong order.
I was expecting a chicken soup.
(Saya mengerti mungkin ini bukan kesalahan anda, tapi saya pikir anda menunjukkan saya pesanan yang salah. Saya mengarapkan sup ayam)

Waitress: I'm sorry for the trouble Sir, I will change the soup and take your order right away.
(Saya minta maaf atas masalhnya Pak, Saya akan mengganti supnya dan saya akan segera membawa pesanan anda)

Robert: Okay.
(Baiklah)

Waitress: I'm sorry for this inconvenience, here is your chicken soup like your order. Please enjoy.
(Saya minta maaf atas ketidaknyamanan ini, silahkan ini sup ayam menyerupai pesanan anda. Selamat menikmati)

Robert: Thank you.
(Terima kasih)




Dialogue 2

Me: Excuse me, would you mind to turn the music, or at least low its volume? We're trying to take rest.
(Maaf, apakah kau keberatan mematikan musiknya, atau paling tidak mengecilkan volumenya? Kami sedang mencoba untuk istirahat)

Neighbor: Yes, I'm sorry, I don't know if you're at home already.
(Ya, saya minta maaf, saya tidak tahu jikalau kau sudah berada di rumah)

Me: Thanks.
(Terima kasih)




Dialogue 3

Michael: Hello, could I speak to the customer service please?
(Hello, bisakah saya berbicara dengan bab layanan pelanggan?

Customer care: Yes it is, whom I speak with?
(Iya ini dengan bab layanan pelanggan, dengan siapa saya berbicara?)

Michael: Michael, and I want to complain about the mp4 player I bought from your store. it's not working when I connect to TV.
(Michael, dan saya ingin memberikan keluhan wacana pemutar mp4 yang telah saya beli dari toko anda. pemutar mp4nya tidak bekerja ketika saya menyambunkannya ke TV.)

Customer care: I'm sorry for your trouble Mr. Michale. Have you connected it properly?
(Saya minta maaf atas dilema anda Pak Michael. Apakah anda telah menyambungkannya dengan benar?)

Michael: Yes, I have.
(Iya)

Customer care: What cable did you use to connect your mp4 player to TV Mr. Michael?
(Kabel apa yang anda gunakan untuk menyambungkan pemutar mp4 anda ke TV Pak Michael?)

Michael: I used USB cable.
(saya mengunakan kabel USB)

Customer care: I'm sorry Mr. Michael, you couldn't use USB cable to connect your mp4 player to the TV, you're supposed to use HDMI cable.
(Maaf Pak Michael, anda tidak sanggup memakai kabel USB untuk menyambungkan pemutar mp4 anda ke TV, anda seharusnya memakai kabel HDMI.)

Michael: But there's no HDMI cable in the box.
(Tapi tidak ada kabel HDMI di dalam kardusnya)

Customer care: It's not included Mr. Michael.
(Itu tidak termasuk Pak Michael)

Michael: Why?
(Kenapa)

Customer care: The bonus item of mp4 player you have bought is an earphone Mr. Michael.
The HDMI cable is only included for another series of mp4 player. Is there anything you would like to ask Mr. Michael?
(Bonus dari pemutar mp4 yang anda beli ialah sebuah earphone Pak Michael. bonus kabel HDMI hanya untuk seri pemutar mp4 yang lain. Apakah ada hal lain yang ingin anda tanyakan Pak Michael?)

Michael: No, thanks for your information.
(Tidak terima kasih atas informasinya.)

Customer care: Thanks for telling us your problem, we will try our best for your satisfaction.
(Terima kasih telah menceritakan dilema anda, kami akan mencoba yang terbaik untuk kepuasan anda)



Untuk soal latihan bahan Expressing Complaint, sanggup diakses pada link di bawah:

SOAL LATIHAN EXPRESSING COMPLAINT PALING EFEKTIF