Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa H pada H2O Ditulis di Awal, H pada NH3 Ditulis di Akhir?

Senyawa yang tersusun dari dua unsur yang berbeda disebut senyawa biner. Senyawa biner yang salah satu penyusunnya unsur hidrogen (H) kemudian disebut senyawa biner hidrida. Unsur logam, metaloid, maupun nonlogam jika bersenyawa dengan hidrogen tetap disebut senyawa hidrida.


Simak deretan berikut: LiH,  BeH2, BH3, CH4, NH3, H2O, HF. Semua itu adalah senyawa biner hidrida, selengkapnya bisa dilihat pada tabel periodik di bawah ini.


Untuk pelajar SMA yang baru mengenal rumus-rumus kimia bisa jadi bertanya mengapa secara berurutan pada 2 senyawa terakhir polanya diubah, H ditulis di awal dari rumus kimia itu. Bagaimana aturan yang berlaku?

Pilihan apakah akan menulis senyawa hidrida biner dengan hidrogen ditulis lebih dahulu atau belakangan tergantung apakah hidrogen dianggap asam atau tidak, dengan acuan awalnya adalah air. Apa pula itu asam? Asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air maka akan menghasilkan ion H+ atau H3O+. Larutan asam bila diuji dengan kertas lakmus biru akan berubah warna merah. Bila tidak menghasilkan ion tersebut biasanya disebut bersifat basa, dan akan menghasilkan ion OH. Larutan basa bila diuji dengan kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru. Pembandingnya adalah air yang bersifat netral yang tidak mengubah warna kertas lakmus baik yang biru atau pun merah. Tentang asam basa dapat dipelajari di kelas 11 semester dua.




Dengan konvensi, jika hidrida biner lebih asam daripada air, maka mereka ditulis dalam bentuk HnX. n adalah bilangan bulat positif dan X adalah unsur lain. Jika hidrida biner bersifat kurang asam dibanding air, H ditulis di akhir (sebelah kanan) dan ditulis sebagai YHn (Y adalah unsur lain). Kebetulan bahwa perubahan ini dengan rapi membagi tabel periodik. Hidrida biner dari kelompok 16 dan 17 (VIA dan VIIA) ditulis dengan atom hidrogen pertama: H2O, H2S, H2Se, H2Te, HF, HCl, HBr, HI.

Selain unsur dari golongan 6A dan 7A
rumus kimia senyawa hidrida ditulis diakhir.
Hidrida biner dari golongan 1 (IA) hingga 15 (VIA) semua atom H ditulis di sebelah kanan atau terakhir dari rumus kimianya, tidak peduli apakah hidrida ion seperti LiH, NaH, KH, CaH2 atau hidrida molekuler seperti BH3, CH4, SiH4, NH3, PH3 atau hidrida metalik seperti ScH2, TiH2, HfH2, VH, PdH. Hidrida ion adalah senyawa yang terbentuk dari unsur logam dengan hidrogen. Hidrida kovalen adalah senyawa yang terbentuk dari unsur nonlogam dengan hidrogen. Hidrida metalik adalah senyawa hidrida yang tersusun dari hidrogen dengan unsur logam transisi atau transisi dalam.

Notasi ini berlaku untuk senyawa yang lebih kompleks. Jika senyawa tersebut adalah asam, atom hidrogen yang bersifat asam diletakkan di bagian awal dari rumus kimia, sementara atom hidrogen nonasam ditempatkan dalam rumus utama.

Misalnya, atom hidrogen dalam asam fosfat (H3PO4) dianggap asam dan atom hidrogen dalam oktan (C8H18) tidak. Asam asetat (HC2H3O2) memiliki satu atom hidrogen yang dianggap asam dan tiga yang tidak, ini rumus HC2H3O2 dianggap lebih bermanfaat daripada C2H4O2, meskipun keduanya "benar" oleh aturan yang berbeda.

Beberapa alasan yang telah diajukan dengan alasan keelektronegatifan dan lain-lain semua tidak bisa mencakup hal secara umum. Misal jika diajukan alasan karena H keelektronegatifannya lebih rendah maka dituliskan di kiri maka untuk NH3 seharusnya dituliskan menjadi H3N, dan seterusnya.


Yang bisa diterima adalah alasan kerelatifan sifat asam saja. Namun untuk memudahkan cukuplah berdasarkan perjanjian atau konvensi seperti itulah yang kemudian dianut banyak pihak yang berkepentingan dengan kimia. Senyawa hidrida mulai golongan 1(1A), termasuk golongan B hingga 15(5A) penulisannya ditulis di sisi kanan (akhir) rumus kimia hidrida sedang hidrida dari unsur golongan 16 (6A) dan 17 (7A) ditulis di kiri (awal) rumus kimia hidrida.
Ini adalah tulisan yang diadopsi dari tanya jawab di Stackexchenge Kimia.
Sumber https://www.urip.info/